Sebagai warga Indonesia, Sobat Sains pasti tidak asing dengan aroma khas dari sang Raja Buah, yaitu buah durian. Saintis telah mengindentifikasi setidaknya 44 senyawa kimia yang bertanggung jawab atas aroma menyengat dari durian. Studi pada tahun 2016 menemukan bahwa aroma keseluruhan dari durian dapat ditiru dengan dua senyawa saja, yaitu ethyl (2S)-2-methylbutanoate dan 1-(ethylsulfanyl)ethane-1-thiol.
Kenapa baunya sangat menyengat ya?
Sebagian dari 44 senyawa tersebut mengandung unsur Sulfur. Hidung kita sangat hebat dalam mendeteksi molekul-molekul yang mengandung sulfur. Contohnya adalah bau telur busuk. Yup, bau berasal dari gas hidrogen sulfida (H2S) yang mengandung, tentunya, unsur sulfur. Sensitivitas yang tinggi terhadap sulfur disebabkan oleh keberadaan ion Cu pada reseptor pencium yang dapat berikatan kuat sengan sulfur. Terus, apa hebatnya kemampuan ini?
Menjadi bagian dari kemampuan bertahan hidup
Kemampuan mendeteksi sulfur sangat penting bagi kemampuan bertahan hidup manusia. Loh, kok bisa? Tentu! Karena hal yang berbahaya bagi manusia banyak mengandung molekul yang memiliki sulfur, seperti makanan busuk, bangkai hewan, gas beracun, dan keringat predator.
Meskipun mengganggu ketika ingin menikmati durian, namun sifat hidung kita ini sangat membantu kita agar terhindar dari bahaya.
Referensi:
https://pubs.acs.org/doi/10.1021/bk-2013-1152.ch001
https://pubs.acs.org/doi/full/10.1021/jf303881k
https://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/acs.jafc.6b05299
https://www.acs.org/pressroom/reactions/library/the-smell-of-durian-explained.html